page contents Untung terus berbisnis Persewaan Scafolding | PELUANG BISNIS DAN IDE BISNIS

Untung terus berbisnis Persewaan Scafolding

Wirausaha bidang perlengkapan konstruksi:

Mencoba Berwirausaha dalam bidang konstruksi memang memiliki Prosepek yang cerah. Keuntungannya pun tergoolong besar dan menggiurkan.Namun untuk menekuni dunia konstruksi, beberapa masalah tentu akan di hadapi.terutama masalah segi modal.

Dalam pembangunan bisnis konstruksi 2 modal utama yang diperlukana adalah sebagai berikut:

- Pengetahuan akan desain konstruksi

- Modal besar untuk alat dan penunjang proyek 

Untuk pengetahuan akan konstruksi, orang-orang yang hendak terjun dibidang ini umumnya memang lulusan dari teknik sipil, maupun arsitektur. Namun tidak dapat dipungkiri, beberapa orang yang memiliki modal besar akan memilih lulusan terbaik teknik sipil dana rsitektur untuk bekerja diperusahaannya.

Berdasarkan hal di atas, dapat disimpulkan bahwasanya modal utama membagun perusahaan konstruksi adalah "UANG". Uang sangat penting karena akan digunakan untuk keperluan-keperluan seperti :

- membayar pekerja
- biaya perizinan secara menyeluruh
- biaya pengadaan semen, pasir, besi, dan lain-lain
- biaya pengadaan alat seperti deco, scaffolding, dan pakaian keselamatan pekerja
- biaya-biaya tak terduga lainnya (pungli, kesalahan konstruksi, dan lain sebagainya)








Scaffolding
Di antara barang yang harus disiapkan tersebut, scaffolding adalah salah satu pengeluaran yang cukup besar dan membuat banyak orang yang berusaha membangun bisnis konstruksi bangunan mundur.

Scaffolding atau perancah adalah salah satu kebutuhan penting penunjang proyek konstruksi bangunan. Tidak hanya konstruksi rumah, namun juga gedung pencakar langit, jembatan, bahkan dalam membangun sebuah pesawat dan kapal laut








Dalam pembangunan sebuah gedung, ribuan scaffolding akan dibutuhkan. Scaffolding yang dibutuhkan pun tidak sembarangan dan tidak bisa dibuat dari bahan murah seperti bambu atau paralon, namun pipa besi galvin. Harganya ? Jangan di tanya, karena satu set scaffolding itu sendiri harganya bisa 1/4 dari harga bangunan yang sedang dibuat.

Oleh sebab itu, banyak calon pengusaha yang mundur dari usaha konstruksi dan memilih usaha lain yang dianggap lebih mudah. Untuk pengusaha yang bermental baja, cara yang mereka tempuh adalah :

1. meminjam dana/modal dari Bank
2. melakukan peminjaman peralatan konstruksi

Artinya, alih-alih membeli scaffolding, menyewa scaffolding adalah pilihan yang baik untuk tetap dapat terjun dibidang konstruksi.

Namun meminjam atau menyewa scaffolding umumnya tidak gratis dan biaya pengirimannya pun tidak murah. Oleh sebab itu sangat penting untuk melihat untung rugi meminjam atau menyewa scaffolding. Tujuannya adalah :

- memastikan anda tahu lebih baik membeli scaffolding, atau menyewa saja.
- agar tidak tertipu scammer penjualan scaffolding


Keuntungan sewa scaffolding :

- lebih hemat
menyewa scaffolding akan lebih masuk akal ketimbang harus langsung membeli
Ini penting, karena untuk sebuah proyek kecil saja, menyewa scaffolding bisa mencapai 5 ampai 10 juta Rupiah. Bayangkan jika harus membeli. Berapa jumlah uang yang harus dikeluarkan.

- tidak perlu pusing memikirkan pergudanganscaffolding adalah barang yang dapat dipergunakan lagi. Oleh sebab itu, setelah dipakai scaffolding harus disimpan dengan aman agar tidak rusak atau tercuri. Untuk itu, anda perlu menyiapkan gudang penampungan scaffolding jika membelinya. Namun dengan menyewa, anda tidak perlu mempersiapkan gudang (yang tentunya akan menambah biaya)

Namun dengan menyewa scaffolding, kerugian yang didapat adalah :

- harga sewa scaffolding umumnya 1/5 sampai 1/20 dari harga beli scaffolding.
Jika anda berniat menggunakan scaffolding dalam jangka panjang, maka baiknya anda memutuskan melihat lebih baik menyewa atau membeli.

Anda tentu tidak ingin bukan mengeluarkan uang 1M untuk menyewa scaffolding sebanyak 20x, padahal dengan uang sebesar itu anda sudah dapat memiliki scaffolding sendiri.

- resiko kehilangan anda akan dikenakan denda
Menyewa scaffolding berarti anda harus menjaga barang yang anda pinjam. Namun seringkali scaffolding tersebut hilang baik karena dicuri, rusak, maupun kesalahan hitung jumlah scaffolding. Atas semua masalah tersebut, anda dapat terkena denda. Oleh sebab itu anda harus ekstra hati-hari menjaga aset anda. Anda tentu tidak ingin membayar double bukan ? Membayar biaya peminjaman, dan mengganti kerusakan/kehilangan barang.

Itulah untung rugi sewa scaffolding. Untuk itu anda harus bijak ketika memutuskan membuka usaha konstruksi dengan melihat :

- apakah anda hanya akan melakukan proyek sekali itu saja
- apakah anda memiliki modal yang besar
- apakah anda ingin mengembangkan usaha anda

Dengan memiliki scaffolding sendiri, selain dapat anda gunakan, benda tersebut juga dapat anda sewakan.

Jadi bagaimana anda memutuskan ? Menyewa/rental ? Atau membeli ?
Semua keputusan ada pada kebutuhan dan ketersediaan dana anda.

Perancah, atau anda mungkin lebih mengenalnya dengan bekisting. Scaffolding atau bekisting merupakan struktur bangunan yang berfungsi sebagai penyangga manusia dan meterial, juga penahan beban sekaligus akses jalan pekerja dalam suatu konstruksi.

Meskipun berperan sebagai konstruksi pembantu, scaffolding tak bisa dianggap sepele karena berkaitan dengan keselamatan. Tetap ada persyaratan dalam penggunaan scaffolding, seperti.

    Scaffolding harus terbuat dari material yang kuat dan bersih, khususnya jauh dari bahan yang licin, baik pada lantai, rangka, ataupun tangga naik.
    Jika akan sewa scaffolding, pastikan jika bekisting dalam kondisi sempurna atau tidak bengkok.
    Scaffolding harus mudah dipasang dan dibongkar agar tak membuang waktu.
    Memiliki bentuk sesuai dengan konstruksi beton yang akan dicor, baik dalam hal ukuran, ketegakan, kelurusan, kerataan, dan lainnya.
    Tidak bocor dan kedap air.

Cara Menghitung Kebutuhan Scaffolding

Beberapa pertanyaan yang kerap timbul adalah bagaimana menghitung kebutuhan scaffolding pada suatu proyek bangunan? Hal ini bertujuan untuk efektivitas ekonomi dalam menggunakan scaffolding.

Untuk menghitung kebutuhan scaffolding, Anda harus menggunakan metode Maping. Metode Maping akan menghitung lebih akurat tentang jumlah scaffolding yang dibutuhkan, bekerja dengan memerhatikan gambar bangunan yang akan dipasangi bekisting.

Ada dua jenis penghitungan kebutuhan scaffolding sesuai dengan fungsinya.

Penghitungan untuk Balok dan Plat Lantai

Saat menggunakan scaffolding dalam pembangunan, berikan prioritas dalam pembuatan balok, baru pembuatan plat lantai. Ukur ketinggian struktur yang akan dibangun sehingga Anda mengetahui jumlah tingkat scaffolding yang dibutuhkan.

Karena berfungsi sebagai penahan scaffolding, hitung volume ruangan yang berada di bawah bekisting dak yang akan dicor. Lazimnya ukuran scaffolding adalah 1.8 m (p), 1.2 m (l), dan 1.7 m (t).

    Rumus: Volume Ruangan (m3): 3.6 m3 (Volume scaffolding)

    Contoh: Volume ruangan (Jumlah panjang x lebar x tinggi ruangan) 100 m3: 3.6 m3= 27 set

Scaffolding untuk Pengecatan Dinding dan Pemasangan Bata

Scaffolding juga biasa digunakan untuk steger pengecatan dinding atau pemasangan bata. Penghitungan kebutuhan scaffolding berbeda dengan sebelumnya, yakni dihitung dari ukuran luas (m2). Luas scaffolding 1.8 m (p), dan 1.7 m (t) 3.06 m2 (dibulatkan menjadi 3 m2).

    Rumus: Luas Dinding (m2): 3 m2 (Luas scaffolding)

    Contoh: Luas Dinding (Jumlah panjang x tinggi dinding yang akan dipasang scaffolding) 100 m2: 3 m3= 33 set

Jadi, dengan mengetahui cara penghitungan kebutuhan scaffolding, Anda bisa memperkirakan jumlah scaffolding yang dibutuhkan.
















0 Comments